Jumat, 05 Juli 2013

Remaja Malam

Lanjutan postingan sebelumnya. Balasan dari dia di seberang sana.


Remaja Malam
Malam yang kelam. Aku diam terpaku menjadi saksi bisu aksi anarkis mereka yang lengah.
Diamku seakan menjadi psikolog yang tiada henti memikirkan mereka yang terlunta-lunta, terbawa ombak liar. Terseret hembusan angin malam yang mengamuk, mengajak mereka hancur.
Sesalku sealu terlintas saat kupejamkan mata ini, seakan tidurku menjadi sebuah PR yang entah bagaimana menyelesaikannya.
Rumit, tanpa rumus.

Lewat sebaris perkataan yang terbesit dalam hati, mencoba untuk kurangkai. 
Sungguh aku tak bisa diam membisu. Menggenggam kesesalan, kemalangan terhadap mereka yang pergi jauh.
Jauh ke puri kahyangan.


-by: Mega Permatasari

Menunggu Cahaya

5 July 2013
23.xx WITA

Merangkai kata. Menghayal angan
Malam. Mendung. dan Gelap
Ketika kita mencoba berbicara kepada Bulan
Bertanya kepada bintang yang gemerlap

Sayup Suara menyela di hening malam
Membisu dalam renungan butiran embun
Mencibir butir berbinar
Terang. Tenang.

Aku menunggu cahaya.


"ku tulis untuk ditukar dengan milik dari dia yang ada di seberang sana"

Senin, 11 Februari 2013

Apapun itu, Yang Penting Kamu Bahagia

Mungkin....
Aku terlalu bodoh untuk jatuh cinta??
Atau mungkin
Aku terlalu naif untuk jatuh cinta??

Semuanya terasa serba salah
Aku tidak pernah tahu apa isi hatimu
Aku tidak pernah tahu bagaimana bentuk hatimu
Karena yang kuinginkan hanyalah kebahagiaanmu

Walau mungkin tidak pernah kau sadari
Cerita kita dulu masih terekam jelas di ingatan
Kenangan kita dulu masih tergambar jelas di benakku
Dan Rasa itu masih tetap tersimpan di hati ini.

#Apapun itu, yang penting kamu bahagia
It's Ok, I'll be nice here :')